nusakini.com,  – Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI Helmi Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa perempuan wajib menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber kekuatan dalam kehidupan. Hal ini disampaikan dalam acara Khataman Al-Qur’an dan Peringatan Nuzulul Qur’an yang digelar di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta.

“Peringatan Nuzulul Qur’an bukan hanya sebuah seremoni, tetapi juga menjadi ajang refleksi untuk menguatkan pemahaman kita akan pentingnya Al-Qur’an dalam kehidupan,” Helmi Nasaruddin.

Dijelaskan Helmi Nasaruddin, menjelaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam keluarga dan masyarakat. Karena itu, penting bagi perempuan untuk sehat secara fisik dan mental, serta berdaya dengan ilmu dan iman.

“Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai sumber kekuatan yang menyehatkan jiwa, menenangkan hati, dan menguatkan mental dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan,” jelasnya.

• Kisah Dai 3T Asal Bogor, Berdakwah di Tengah Komunitas Muslim di Pedalaman Toraja Utara
• 6.870 Remaja di Batang Jateng Ikuti BRUS Selama Ramadan
• Kemenag Punya Lembaga Sertifikasi dari BNSP untuk Lima Profesi Keagamaan, Apa Saja?
• Di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Menag Ungkap Kedahsyatan Al-Quran dalam Kehidupan
• Ramadan di Kampung Bajo Torosiaje

Selain itu, Helmi Nasaruddin juga mengajak perempuan untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi dalam berbagai bidang, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh tokoh-tokoh perempuan dalam sejarah Islam.

“Jika kau mendidik seorang lelaki, kau hanya mendidik satu orang. Tetapi jika kau mendidik seorang perempuan, kau telah mendidik satu generasi,” tambahnya.

Acara yang digelar secara luring dan daring ini dihadiri langsung oleh Ustadz Maulana sebagai narasumber, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama beserta jajarannya, Ketua Unsur Pelaksana DWP, Ketua DWP Kanwil Kemenag se-Indonesia, Ketua DWP PTKN se-Indonesia, serta seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan.

Helmi Nasaruddin berharap agar seluruh anggota DWP terus berkomitmen dalam membangun perempuan yang sehat, cerdas, dan berdaya dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber kekuatan. “Semoga Allah SWT senantiasa meridhai langkah kita dalam menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah keluarga dan masyarakat,” pungkasnya. (*)